|
King Abdullah |
Rasulullah saw bersabda: “Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahadi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
Dalam hal ini, banyak analisa menyebutkan bahwa boleh jadi kondisi itu akan segera menjadi realita demi melihat apa yang saat ini terjadi di Saudi. Adalah Tony Khater, seorang analis politik Amerika dengan spesialisasi kajian Timur Tengah khususnya Arab Saudi, telah secara konsisten menyebutkan tentang terpecahnya pemerintahan Arab Saudi menjadi
empat kelompok sebelum wafatnya Raja Fahd, seakan-akan kelompok-kelompok itu memunyai pemerintahannya sendiri-sendiri, iaitu pemerintahan
Putra Mahkota Abdullah, pemerintahan Putera Nayef, pemerintahan Putera Sultan, dan pemerintahan Putera Salman. Dengan wafatnya Raja Fahd, lalu Putera Abdullah yang telah berusia 80 tahun naik menjadi raja, maka di
bawahnya terdapat tiga pewaris dengan pemerintahannya sendiri-sendiri yang bersiap-siap menggantikannya ketika ia wafat nanti.
|
Menteri Dalam Negeri Prince Nayef |
|
Putra Mahkota Prince Sultan |
|
Riyadh Governor Prince Salman |
Jika ini terjadi nanti, akan menjadi tanda kemunculan Al-Mahdi dan menjadi tanda keluarnya Panji Hitam.
No comments:
Post a Comment